Vadhia Lidyana, Detik.com, Sabtu 05 September 2020
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengkaji usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait road bike atau sepeda balap dapat melintas di Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok sisi barat setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 WIB.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, jika pesepeda nantinya bisa melintas di jalan tol maka ada pertimbangan kuat jalan tol tersebut harus ditutup. Pasalnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan pengguna jalan tol adalah roda empat ke atas, dan tak bisa dicampur dengan sepeda.
Namun, pertimbangan itu masih didiskusikan oleh sejumlah stakeholder terkait. Lantas, jika Jalan Tol lingkar dalam Jakarta itu harus ditutup, apakah operasional kendaraan logistik terganggu?
Merespons itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita mengatakan operasional kendaraan logistik tak akan terganggu karena pada Minggu pagi aktivitas logistik cenderung sepi.
"Kalau kegiatan dilakukan pada hari Minggu pagi memang dampaknya pada angkutan logistik tidak ada. Karena hari Minggu kegiatan di pelabuhan dan kawasan industri memang sepi," ujar Zaldi ketika dihubungi detikcom, Sabtu (5/9/2020).
Selain itu, masih ada akses lain yang bisa dilalui kendaraan logistik jika jalan tol harus ditutup. "Ada akses lain yaitu melalui JORR atau Jalan Tol Cakung," kata Zaldi.
Ia pun setuju jika jalan tol bisa digunakan sementara oleh pesepeda. Namun, ia menegaskan harus ada regulasi sehingga pengguna moda kendaraan lain seperti sepeda motor tak akan meminta akses ke jalan tol.
"Tapi jangan sampai juga membuat pe-hobi yang lain cemburu dan minta hal yang sama seperti motor gede (moge), mungkin mereka juga akan minta akses untuk masuk tol," tutur Zaldi.
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5161360/jika-tol-ditutup-buat-dilewati-sepeda-angkutan-logistik-terganggu