News Detail
Pusat Logistik Berikat Siap Menyaingi Shenzhen Tiongkok

Desi Angriani, Metrotvnews.com, Rabu 12 April 2017

Metrotvnews.com, Jakarta: Pusat Logistik Berikat (PLB) siap menyaingi Shenzhen Bonded Logistik Park (BLP) di Tiongkok guna mewujudkan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik.

 

Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, PLB dapat secanggih Shenzen dalam tiga tahun ke depan.

 

Masih lebih banyak yang harus kita perbaiki agar bisa menjadi hub Asia Pasifik dalam tiga tahun," katanya dalam acara satu tahun Pusat Logistik Berikat di ruang Merauke, Gedung DJBC, Rawamangun, Jakarta, Rabu 12 April 2017.

 

Menurut Heru, PLB memiliki keunggulan berupa lama waktu penyimpanan meski belum bisa menimbun barang konsumsi (end-product) dan memberikan pemberitahuan secara berkala bulanan.

 

"Sebenarnya ada aspek yang kita lebih baik dari Shenzhen, seperti lama waktu penyimpanan kita bisa maksimal tiga tahun sementara di sana hanya tiga bulan," ungkap dia.

 

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut penghematan biaya produksi di sektor logistik masih tinggi dibandingkan negara Thailand dan Vietnam. Biaya logistik di Indonesia mencapai 26 persen dari produksi.

 

"Kalau mengenai penghematan cost and production terutama dari faktor logistik di Indonesia masih 26 persen, di negara tetangga Vietnam 13 persen dan Thailand 15 persen," ujarnya.

 

Sri pun meminta Pusat Logistik Berikat (PLB) bekerja lebih keras untuk menekan angka tersebut. Terlebih PLB berencana menjadi hub logistik Asia Pasifik sedangkan belum ada kejelasan definisi, kriteria dan target yang ingin dicapai.

 

"Apakah Indonesia ingin jadi hub kita komparasi dengan pusat logistik yang besar seperti Shenzhen," tuturnya.

 

Untuk itu agar lebih kompetitif, setidaknya ada tiga area yang akan diperbaiki dalam PLB, peningkatan volume inventori (barang baku/modal yang ditimbun), perluasan komoditas termasuk e-commerce serta pemerataan wilayah PLB termasuk di Kawasan Indonesia Timur (KIT).

 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sejak beroperasi pada 10 Maret 2016 lalu, nilai inventori di PLB sudah mencapai Rp 1,16 triliun yang berasal dari 20 supplier internasional, 34 perusahaan distribusi internasional dan 97 perusahaan distribusi lokal.

 

Adapun jumlah Bea Masuk (BM) dari PLB ini mencapai Rp10,28 miliar, lalu PPh Impor pasal 22 sebesar Rp27,13 miliar, dan PPN Impor sebesar Rp120,09 miliar.

 

Sumber:

http://ekonomi.metrotvnews.com/mikro/VNxQXVBb-pusat-logistik-berikat-siap-menyaingi-shenzhen-tiongkok

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved