News Detail
Pemerintah Perlu Atur Lagi Rute Tol Laut

Rivki Maulana, Bisnis Indonesia, Selasa 8 Agustus 2017

JAKARTA – Pengusaha pelayaran meminta pemerintah melakukan sinergi program Tol Laut dengan rute pelayaran swasta yang sudah eksis.

 

Asmary Herry, Ketua Komisis Tetap Sarana dan Prasarana Perhubungan Kadin Indonesia, menjelaskan kombinasi rute Tol Laut  dengan rute pelayaran swasta akan lebih efektif menekan disparitas harga.

 

Saat ini, rute Tol Laut kerap bersinggungan dengan jalur yang sudah dirintis oleh operatoe swasta akibatnya, pelayaran swasta kalah bersaing karena tarif dari operatot Tol Laut lebih murah karena bersubsidi.

 

“Mau sampai kapan pemerintah kuat memberikan subsidi. Begitu dana kurang, subsidi dipotong, padahal pemerintah harus melayani ke daerah yang tidak komersial,” ujarnya di Jakarta, Senin (7/8).

 

Herry melanjutkan sinergi rute Tol Laut dengan rute pelayaran swasta akan memberikan benefit ganda. Dia menjelaskan pemerintah bisa mengalihkan subsidi Tol Laut untuk rute lain yang belum ramai dilayani pelayaran swasta.

 

Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), mengatakan pelayaran swasta sudah menjelajah trayek ke wilayah yang taraf ekonominya sudah mapan sebelum program Tol Laut digulirkan. Seharusnya, dia menilai rute Tol laut menjangkau wilayah yang tingkat ekomoninya belum bagus.

 

“Harus dibedakan antara jalur regular dan jalur Tol Laut. Karena Tol Laut adalah trayek ship promote the trade, trayek untuk membangun ekonomi dengan subsidi,” jelasnya.

 

SANGAT KAKU

Herry juga menyatakan penentuan jalur Tol Laut dengan mekanisme tender sangat kaku terutama aspek jalur dan jenis kapal. Alhasil, lelang beberapa rute Tol Laut sepi peminat. Dari tujuh rute yang dibukan untuk swasta, tiga rute tercatat sepi peminat sebelum akhirnya dua perusahaan memenangkan lelang. Bahkan, rute T-9 digarap PT. Pelayaran Nasional Indonesia lewat skema penugasan langsung tidak ada yang berminat.

 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perhubungan Laut, Bay M. Hasani sebelumnya mengatakan T-10 menjadi rute Tol Laut terakhir yang berhasil dilelang.

 

Rute tersebut digarap oleh PT. Mentari Sejati Perkasa. Sebelumnya, rute T-4 sudah dimenangkan oleh PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk. “Awalnya memang ada rencana dua rute ditugaskan oleh Pelni, tapi ternyata ada satu dari swasta yang berminat,” ujar Bay.

 

Tahun ini, nilai subsidi Tol Laut mencapai 380 miliar, atau naik dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp. 200 miliar. (k1)


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved