News Detail
Industri Logistik Siap Melejit Tahun Depan

Abdul Rahman, Bisnis Indonesia, Rabu 13 Desember 2017

JAKARTA – Industri logistik Indonesia diproyeksikan tumbuh dia digit sepanjang tahun depan ditopang kontrak logistik untuk sektor manufaktur, farmasi serta migas.

 

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan asumsi pertumbuhan industri logistik tahun depan sekitar 10,4%.

 

“Manufaktur, oil and gas, farmasi dan kegiatan logistiknya juga akan naik. Secara berat [ton] bidang di atas masih sangat mendominasi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (12/12).

 

Dari sisi manufaktur saja, Yukki menjelaskan subsektornya cukup banyak seperti otomotif dan elektronik. Oleh karena itu, dia menilai kontrak logistik di sektor-sektor tersebut akan jadi penopang utama industri logistik tahun depan.

 

Di sisi lain, dia menilai pertumbuhan dagang elektronik atau e-commerce memang cukup menjanjikan. Namun, Yukki menegaskan dagang-el tak bisa dijadikan tumpuan karena porsinya masih kecil.

 

Berdasarkan data ALFI, produk dagang-el yang diproduksi di Indonesia baru sekitar 7% dan sisanya adalah produk impor.

 

“Kita tidak boleh melihat e-commerce segalanya. Justru barang-barang yang dihasilkan produk itu yang harus dipermudah,” imbuhnya.

 

Berdasarkan riset ALFI, pangsa pasar sektor contract logistic atau penyediaan jasa logistik meningkat dalam 4 tahun terakhir.

 

Laju pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) sektor ini mencapai 11,7% terhitung sejak 2013. Di antara seluruh negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan yang paling pesat pertumbuhannya.

 

Bila diperingkat, kontrak logistik menduduki peringkat pertama sebagai penopang industri logistik tahun depan. Disusul oleh kargo laut dan udara, lalu pengiriman domestic dan internasional, dan terakhir jasa kurir.

 

Tahun depan, ALFI juga berencana menggelar pameran logistik yang fokus pada kegiatan logistik minyak dan gas. Pameran tersebut sebagai kelanjutan dari pameran serupa yang digelar pada Maret 2017.

 

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan lini bisnis logistik yang akan tumbuh positif tahun depan justru yang berkaitan dengan komoditas.

 

“Logistik yang berhubungan dengan oil mining industry juga tumbuh seiring dengan membaiknya harga komoditas,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Zaldy menjelaskan bahwa bisnis kontrak logistik tahun ini sedikit berkurang disbanding tahun lalu karena kondisi ekonomi sedang lesu.

 

Salah satu penyebab ekonomi lesu adalah isu penurunan daya beli. Untuk menunjang pertumbuhan sektor logistik, dia berharap biaya-biaya di pelabuhan dan bandara yang berhubungan dengan kargo perlu dikurangi oleh pemerintah.

 

Namun, dia optimistis tahun depan akan lebih baik. Dia memperkirakan kontrak logistik bisa tumbuh 13% - 14%.

 

 

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved