Med, Kompas, Kamis 23 Juni 2016
JAKARTA, KOMPAS – Propek jasa logistik dan kurir masih cerah. Momen Ramadhan dan Lebaran dipandang mampu mendongkrak pendapatan yang diterima akibat naiknya jumlah layanan distribusi dari konsumen. Perdagangan secara daring menjadi pendorong.
Investasi pengembangan gudang baru untuk penyimpanan diperkirakan terus terjadi, terutama untuk mendukung pengiriman barang hasil transaksi daring yang kian jadi primadona.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita, yang dihubungi, Rabu (22/6), di Jakarta, menyebutkan, bisnis jasa logistik pada masa jelang Lebaran naik sekitar 17 persen dibandingkan dengan tahun 2015. Sementara itu, jasa kurir akan meningkat 30 persen atau konsisten sama dengan rata-rata kenaikan periode 2015. Dari persentase itu, 15 persen bersumber dari permintaan pengiriman hasil transaksi daring.
“Jika dilihat masa pelambatan ekonomi yang terjadi, industri jasa logistik dan kurir belum sepenuhnya pulih. Namun, kami optimism omen Ramadhan dan Lebarang tahun 2016 lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Kenaikan permintaan layanan bahkan sudah merangkak naik sekarang,” ujar Zaldy.
Menurut dia, salah satu faktor pendorong adalah upaya pemerintah memberitahukan jadwal pelarangan truk di pantai utara Jawa dan di jalan tol jauh-jauh hari. Jadi pebisnis dapat mempersiapkan diri.
Faktor kedua, konsumsi masyarakat terus membaik seiring dengan upaya perbaikan ekonomi. Begitu pula dengan kondisi konsumsi di luar Jawa. Soal e-dagang, dia berpendapat, ini mampu mendongkrak bisnis jasa kurir secara berkelanjutan.
Presiden Direktur JNE M. Feriadi, dalam keterangan tertulis, menyebutkan, Ramadhan dan Lebaran selalu merupakan momen di mana kebutuhan distribusi barang meningkat pesat. Bagi JNE, jumlah pengiriman barang diperkirakan naik 30-40 persen atau tumbuh sekitar 3,5 juta lebih dari rata-rata 12 juta pengiriman tiap bulan. Mayoritas jenis paket adalah baju dan makanan. JNE pun menambah 400 kendaraan dari berbagai jenis guna mengatasi kecepatan antar barang.
Kontributor utama
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahyu Setijono menyebutkan, puncak kenaikan pengiriman barang akan terjadi pada 14 hari sebelum Lebaran.
Ia memperkirakan, bisnis pengiriman barang secara keseluruhan, termasuk bersumber dari transaksi e-dagang, naik 30 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Hasil transaksi e-dagang, menurut dia, bakal jadi contributor utama bisnis jasa kurir pengiriman pos. Momen khusus, seperti Ramadhan dan Lebaran, dapat mendongkrak bisnis. Meski begitu, dia berkomitmen meningkatkan layanan dengan cara menambah agen kemitraan sampai seluruh Indonesia di kawasan permukiman. Total agen saat ini 3.500 unit.
Secara terpisah, CEO Blibli.com Kusumo Martanto menyampaikan, layanan pergudangan dan logistik menjadi salah satu pilar ekosistem mal daring yang terus ditingkatkan. Pilar ekosistem lainnya adalah akses berbelanja dan relevansi barang sesuai target konsumen.
Ia menyebutkan, setiap minggu terdapat sekitar 10.000 barang yang masuk. Total kategori barang sudah mencapai 15 jenis, termasuk kendaraan bermotor.
Pada periode perayaan khusus, misalnya Ramadhan dan Lebaran seperti sekarang, kapasitas layanan gudang dan logistik bisa naik dua kali lipat. Latar belakang pelanggan pun sudah sampai ke seluruh Indonesia.
Saat ini, Blibli.com baru mempunyai tiga gudang dengan total luas area sekitar 16.000 meter persegi. Ketiganya berlokasi di daerah Cakung, Batu Ceper dan Cawang.
Untuk rencana 2017-2018, Kusumo menargetkan enam gudang tambahan dengan luas keseluruhan 200.000 meter persegi. Lokasinya di Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Makassar dan Balikpapan. Surabaya dan Makassar akan difungsikan sebagai gudang penunjang wilayah Indonesia Timur.