Muhammad Idris, Detik.com, Kamis 20 Oktober 2016
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) genap 2 tahun. Salah satu Nawacita presiden ketujuh ini adalah konektivitas tol laut untuk memangkas ongkos logistik.
Sudah sejauh mana efektivitas gebrakan Jokowi menurunkan biaya logistik?
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita, mengungkapkan meski sudah ada upaya-upaya perbaikan logistik, namun di lapangan ongkos logistik tetap tinggi, bahkan cenderung naik.
"Selama 2 tahun Jokowi dari sisi logistik, lebih banyak wacana daripada implementasi dari kebijakan-kebijakan yang bisa menurunkan biaya logistik. Malah biaya logistik naik selama 2 tahun pemerintahan ini," ucap Zaldy lewat pesan singkatnya kepada detikFinance, Kamis (20/10/2016).
Soal penurunan dwell time, menurut Zaldy, memang ada sejumlah pelabuhan yang bisa menurunkan masa dwell time, namun hal tersebut belum banyak berdampak pada pemangkasan ongkos logistik yang ditanggung pengusaha.
"Dwell time ada penurunan, tapi biaya logistik naik untuk menurunkan dwell time," ujar dia.
Diungkapkannya, pemberantasan pungli sendiri baru tahap awal, sehingga belum terasa dampaknya. Selain itu, pengusaha logistik selama ini juga dibebankan biaya pungutan resmi yang dianggap tinggi oleh operator pelabuhan dan pemerintah daerah (Pemda).
"Pungli juga baru tahap awal, kita belum tahu dampaknya ke logistik karena sampai hari ini pungli di logistik masih berjalan. Kita belum melihat gebrakan pemerintahan untuk menurunkan biaya logistik, termasuk pungutan-pungutan resmi yang dilakukan BUMN dan Pemda," pungkas Zaldy. (hns/hns)
Sumber:
http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3325789/2-tahun-jokowi-jk-pengusaha-dwell-time-turun-tapi-biaya-logistik-naik